PERSAINGAN RADIO di Jakarta, bisa dibilang "mepet-mepet" karena kompetisinya ketat. Radio yang benar-benar punya segmentasi jelas dan kuatlah yang bakal dipasang sebagai penghibur pendengarnya. Nggak heran, kiat dan sasaran yang jelas itulah yang dibidik oleh Mahaka Media ketika menggebrak melahirkan "bayi ajaib" GEN FM, dan kini mencoba menggebrak dengan logo baru JAK FM.
"Kita di Mahaka selalu ingin memberikan sesuatu yang berbeda dan punya komunitas yang kuat. Kita tidak ingin menjadi kompetitor tapi menciptakan ruang yang berbeda," ujar Direktur Mahaka Media, Erick Thohir kepada wartawan di Blitz Megapleks, Kamis [22/5/2008].
Menurut pria penggila bola basket ini, radio menjadi salah satu sektor industri media yang diproses secara matang dan dilahirkan sesuai dengan target market serta kebutuhan. "Lewat proses riset yang detil kita ingin radio dibawah Mahaka Media dapat menjadi radio pilihan dan mampu membentuk komunitas baru yang trendy," ujarnya.
Erick menyebut GEN FM sebagai melakukan invias cerdas dalam menyuguhkan informasi dan hiburan yang fokus pada target market yagn disasar. "Radio ini mampu membius kaum urban Jakarta untuk menjadi komunitas yang modern dan gaul," imbuh Erick.
Sukses itu tak pelak memberi semangat baru kepada 101 JAK FM yabg mengambil pangsa pasar "lebih matang" dibanding adiknya, GEN FM. Menurut Adrian Syarkawi, Direktur Utama 98.7 GEN FM dan 101 JAK FM, dengan pangsa pasar urban usi 25-45 tahun dan tagline 'Best Music From the 90's and Today' JAK FM diharapkan mampu memanjakan telinga pada pendengarnya dengan musik yang berkelas.
Berbicara soal logo baru, JAK FM memang berusaha menempatkan dirinya dengan lebih rileks. Bentuknya yang seperti tanda tangan menunjukkan eksistensi para eksekutif muda sebagai target pendengar. Selain itu tanda tangan itu menyatakan jati diri yang tegas dan jiwa yang mapan sesuai dengan kelas sosial mereka. Garis biru yang terletak di atas kotak kuning melambangkan keunikan dan ekspresi yang dinamis dan tetap berpijak pada dasar yang jelas. Yang jelas, radio-radio yang dikelola anak muda itu diharapkan mampu memberikan warna baru dalam dinamika kaum urban Jakarta dan menjadi alternative baru dunia hiburan baik secara pendengar, komunitas dan tentu saja pemasang iklan. [www.rileks.com]
Langganan:
Posting Komentar (Atom)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar