DbClix

Jumat, 29 Agustus 2008

Sang Penghasut

BEBERAPA waktu lalu seorang rekan mengajak berdiskusi soal keluhan-keluhan yang dijumpainya saat menghadapi pertanyaan klien. Mungkin saja kasus yang sama pernah juga dialami oleh tenaga penjualan kita. Salah satu masalah yang dihadapi adalah, klien enggan beriklan di radio karena radio dianggap tidak bisa memvisualkan bentuk produknya dan lebih memilih beriklan melalui koran, menyebarkan leaflet atau bahkan melalui televisi. Dalam keadaan seperti ini, yang perlu dijelaskan ke klien, diantaranya adalah:

1. Iklan radio bisa difungsikan untuk mengingatkan keberadaan produk kepada pendengar. Kekuatan beriklan di radio tergantung pada konsistensi dan frekwensi penyiaran. Karena harganya yang relatif ekonomis dibandingkan dengan media cetak dan televisi, klien dapat memasang iklan di radio lebih banyak. Semakin sering iklan disiarkan akan semakin banyak pula pendengar yang akan mengetahui produk tersebut. Sehingga jika suatu saat mereka memerlukan barang sejenis, mereka akan teringat pada produk klien kita.

2. Beriklan di radio tidak harus selalu menonjolkan bentuk produk. Masih banyak hal lain yang bisa dipromosikan, misalnya dari sisi harga, keistimewaan, paket promo yang sedang berlangsung dan lain sebagainya. Bahkan melalui Public Service Announcement atau iklan layanan masyarakat pun kita bisa merayu pendengar.

3. Melalui talkshow di media radio, klien sangat bisa memaparkan product knowledge dan keunggulan produk tersebut. Bahkan klien bisa langsung berinteraksi dengan calon pembelinya. Selain menyediakan waktu yang lebih luas untuk memaparkan keisitimewaan produk, harga ekonomis dan bisa berinteraksi langsung dengan pendengar, keuntungan lain dari talkshow adalah sifatnya yang personal dan intimate.

Melalui talkshow bisa dibina korelasi YOU and ME antara klien sebagai pemilik produk dan pendengar sebagai calon konsumen. Pendengar yang mengalami masalah atau ingin tahu lebih lanjut, bisa langsung berdialog dengan klien. Interaksi secara langsung seperti ini sulit dilakukan di media cetak. Di televisi, talkshow mungkin saja dilakukan, namun biayanya jauh lebih mahal dan belum tentu bisa disiarkan secara live.

4. Mungkin meski kita sudah berbusa memaparkan semua keunggulan itu ke klien, bisa jadi klien berkata: “Ya, tapi tetap saja produk saya tidak terlihat bentuknya.”

Pada situasi seperti inilah kita keluarkan keunggulan radio yang berikutnya: THEATER OF MIND.

Jika dalam spot iklan, adlibs maupun talkshow produk yang dipromosikan bisa terdiskripsikan dengan bagus, gambaran produk bahkan image produk di benak pendengar bisa berkail-kali lipat lebih bagus dari aslinya. Melalui penuturan yang tepat, pendengar sudah bisa membuat gambar atau visualisasi sendiri di benak mereka.

Jadi, hati-hati dengan radio, jika theater of mind terbentuk dengan baik dan pikiran pendengar dikuasai, maka tidak menutup kemungkinan radio bisa menjadi penghasut sejati Tidak percaya? Silahkan mencoba. (radioclinic-Alex Santosa)

Tidak ada komentar:

Zonaclix - A Place to Earn online!